Book Review: Think Like a Freak

IMG_3219

This book’s just tooo AWESOME!
Let me not to ruin the beauty of this book by write my messy yet lousy review here. Just experience reading this book by yourself, and let me know your thought about that. just wanna check am I that freak to think that this book is so awesome 😆

Here I only rewrite what is in its last page as a reminder of good notes for myself.

Now that we’ve arrived at these last pages, it’s pretty obvious: quitting is at the very core of thinking like a Freak. Or, if that word still frightens you, let’s think of it as “letting go”. Letting go of the conventional wisdoms that torment us. Letting go of the artificial limits that hold us back-and of the fear of admitting what we don’t know. Letting go of the habits of mind that tell us to kick into the corner of the goal even though we stand a better chance by going up the middle.

We might add that Winston Churchill, despite his famous to those Harrow schoolboys, was in fact was one of history’s greatest quitters. Soon after entering politics he quit one party for another, and later he quit government altogether. When he rejoined, he quit parties again. And when he wasn’t quitting, he was getting tosses out. He spent years in the political wilderness, denouncing Britain’s appeasement of the Nazis, and was returned to office only when that policy’s failure had led to total war. Even in the bleakest moments, Churchill did not back down one inch from Hitler; he became “the greatest of all Britain’s war leaders,” as the historian John Keegan put it. Perhaps it was that long streak of quitting that helped Churchill build the fortitude to tough it out when it was truly necessary. By now, he knew what was worth letting go, and what was not

…..
……..

mmm… melting!
So, finding a good book gives you the same feeling as falling in love. It makes your heartbeat going faster every time you read the words.

Book Review: Love & Misadventure by Lang Leav

FullSizeRender

All or Nothing

If you love me
for what you see,
only for your eyes would be
in love with me.

If you love me
for what you’ve heard
then you would love me
for my words.

If you love
my heart and mind
then you would love me
for all that I’m.

But if you don’t love
my every flaw,
then you mustn’t love me–
not at all.

Sejak lulus dari kuliah, dunia terasa berjalan begitu cepat. Ketika matahari hanya terasa mampir setiap harinya. Tahun baru berlari cepat menuju tahun berikutnya. Milestone kehidupan yang menggeliat dan berontak untuk cepat dipenuhi karena tersusul oleh usia.

Seseorang memperkenalkan gw ke buku ini, bukan tipe buku yang biasa gw beli karena setiap halamannya hanya berisi beberapa kata saja. Tapi ternyata buku ini mampu menyihir gw dengan berlama-lama menatap tiap halamannya. Mencoba untuk menikmati setiap kata. Belajar untuk tidak tergesa mencapai bagian akhir untuk mengetahui akhir dari cerita.

Buku yang berhasil membuat gw bisa belajar menikmati setiap halaman dan isinya.

Sekarang saatnya gw balik mencoba menikmati setiap sisi dari buku hidup gw sendiri. Jangan sampai tergesa dan akhirnya lupa.

You had better slow down
don’t dance so fast
time is short
and the music won’t last

What would you do if you were just a crop-duster plane?

Well, It’s a “hardly ever” for me to do some review after I watched a good film, as well as post it in English like this one. but let me try. 😆

I will start with my most favorite quote from the movie: “I’m just trying to prove, maybe, just maybe I can do more than what I was built for”. It was said by Dusty Crophopper, the main character of a Movie titled Planes. Once, Dusty was just a crop-duster planes who responsible on keeping the field out of pests. He had a big dream to have a race against racing planes. Well, it didn’t sound too silly, he’s still at least a plane after all, he wasn’t as slow as a snail as well, but still.. it was hard to get him on the same level as the racing plane.

Planes by Disney, 2013.

But there he was, determined. He refined his skill and power, luckily got a chance to take part on the race, blessed with support from his best friends, and also met some bad guys who played dirty and sabotaged him. He has been up and down, ever been on the first place but not as much as him on the last rank, but finally he proved his determination like a boss: to do more than what he was built for..

I know that the idea of someone dreaming of doing something greater than he/she ought to be isn’t a new one in the movie world. But I think this movie has successfully visualized the point. I love the character Dusty the most, he was full of spirit but didn’t forget to make true friends in the journey by his unselfish act and genuine care for his fellow planes.

Isn’t it something that God tells us to be?

Continue reading

Mengenal Sisi Lain si Kota Hujan

Kota Bogor menjadi salah satu tujuan wisata singkat bagi para penduduk ibukota. Letaknya yang terjangkau, sekitar 30-60 menit dari pusat Jakarta, serta kemudahan akses melalui jalan tol jagorawi membuat kota kelahiran saya ini dipadati mobil ber-plat B khususnya saat weekend.

Objek wisata andalan utama apalagi kalau bukan puncak. Bisa dipastikan setiap akhir minggu, macet pasti menu utama bagi pelancong yang ingin menuju kesini. Taman Safari, Kebun Teh Gunung Mas, atau Puncak Pass merupakan beberapa andalan wisata utama di daerah dingin sana. Namun jika mulai Bosan dengan daerah puncak, kita juga orang-orang biasanya memilih untuk berkeliling di sekitar pusat kota. Sebut saja Kebun Raya Bogor, The Jungle Water Park, Katulampa, atau “shopping center” seperti Tajur dan Pajajaran pasti ramai dipadati hampir setiap akhir pekan.

IMG_20121230_130850

Pemandangan setiap weekend di tol Jagorawi: arah datang (kanan) akan mulai berekor sedangkan arah keluar (kiri) kosong melompong

Minggu lalu saya dan partner ingin mencoba mengenal lebih dalam kota kelahiran kami. Mungkin Continue reading

Memenangkan Hati

Saya baru saja selesai membaca salah satu buku Dale Carnegie yang berjudul: How to Win Friends and Influence People in Digital Age. Seperti buku-buku lainnya, karya Carnegie yang satu ini merupakan sumber yang menarik untuk berkontemplasi.

Dalam buku ini dibahas beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dalam berinteraksi, kita kadang kurang sadar diri ketika hal-hal yang kita lakukan ternyata kurang mengenakkan untuk orang lain, atau mungkin interaksi yang kita lakukan malah menjauhkan kita dari esensi interaksi itu sendiri. Egosentris yang memang merupakan sifat bawaan manusia, membuat kita sering memposisikan diri di urutan pertama sebelum menimbang kepentingan orang lain.

Disini saya ingin mengulas dua poin yang menurut saya cukup menarik pada buku ini: Menyimak Lebih dan Menghindari Argumen.

Menyimak Lebih Lama..

Coba kita cek: saat kita sedang berkumpul bersama teman, Continue reading

Make Your Gadget as Your Travel Guide

Halo halo 🙂

Jalan-jalan. Hayo siapa yang gak suka jalan-jalan? Mayoritas dari kita suka, bukan? Berkunjung ke tempat baru, melihat objek-objek andalan dan menikmati keindahan alam. Although someone said that traveling is not just about the destination: it’s the about experience and moment together, gak ada salahnya kalau kita bisa mengenal lebih jauh tempat yang kita tuju. Selain terkesan kurang cool, nyasar atau buta tujuan tentunya hanya membuang waktu. Apalagi jika tujuan yang akan kita datangi benar-benar asing dan baru, keberadaan Guide pasti akan sangat membantu.

Namun bagi para budget traveler, menyewa tour guide tentunya menempati posisi bawah dalam skala prioritas. Mungkin lebih asik dan menantang untuk menyusun itinerary sendiri, menjadi pemandu bagi diri kita pribadi, dan tentunya dengan bantuan gadget yang kita miliki.

Sesuai postingan saya tentang Euro trip yang lalu, di sini saya ingin berbagi mengenai aplikasi-aplikasi Ipad yang sangat membantu perjalanan saya waktu itu.

1. CityMaps2Go

It’s a really recommended application! CityMaps2Go menyediakan offline map dengan dilengkapi oleh sistem GPS. Kita bisa mencari tempat tujuan dan mengetahui dimana posisi kita sekarang tanpa perlu terhubung ke internet.

Sadly speaking, aplikasi ini gak gratis. Untuk download aplikasi kita perlu bayar sekitar $1.99. Nah, setelah aplikasi terpasang, baru kita bebas memilih dan mengunduh map tiap kota tanpa dipungut biaya tambahan(pas download harus terkoneksi ke internet dulu ya). Continue reading

All-You-Can-Eat Mission: Tairyo

Kemarin, setelah bersama-sama pergi ke acara kantor, saya dan sang pacar pergi ke Grand Indonesia untuk mencoba tempat makan baru. Pilihan pun jatuh ke Tairyo, Restoran Jepang yang terletak di Lantai 5 West Mall.

Setelah melihat menunya di luar, ternyata Tairyo menyediakan menu all-you-can-eat juga. Rasa lapar mendorong kami untuk gak berpikir dua kali untuk masuk dan mencoba 😀

Seperti masakan jepang lain, Continue reading

Book Review: Untuk Indonesia yang Kuat

20111127-083546.jpg

Berangkat dari suatu misi besar untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, Ligwina Hananto mengajak kita semua terlibat dalam suatu langkah nyata: Stronger Middle Class Indonesians, Golongan Menengah Indonesia yang Kuat.

siapa yang tergolong golongan kelas menengah?
Golongan menengah adalah yang orang-orang yang memiliki mata pencaharian, bisa makan enak tiga kali sehari, mampu beli buku, baju, bahkan tas yang matching. Namun kadang masih terjepit ketika harus berhadapan dengan dana-dana darurat. Padahal golongan ini harus kuat, karena dengan kuatnya mereka, mereka mampu menyokong perekonomian Indonesia dengan lebih baik lagi.

Buku ini membuka mata saya untuk lebih mempersiapkan rencana keuangan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Saya yang selama ini hanya percaya dengan sistem menabung saja mulai ngeri ketika menghadapi kenyataan bahwa dengan tingginya angka inflasi, untuk biaya sekolah anak saya nanti saya harus memiliki uang sekitar 1 milyar! Dan total dana pensiun yang harus dipersiapkan untuk 40 tahun ke depan yaitu sekitar 30 milyar! Berapa besarnya uang yang harus saya sisihkan tiap bulan jika saya hanya mengandalkan tabungan saja?

Menurut saya, ini merupakan buku yang wajib dibaca oleh seluruh kalangan menengah Indonesia. Apalagi teman-teman fresh graduate yang pastinya masih banyak waktu untuk merencanakan keuangannya. Tidak perlu menunggu untuk menjadi milyader untuk bisa ikut menyehatkan perekonomian Indonesia. Ketika keuangan kita sehat, kita bisa ikut membantu program-program pemberdayaan masyarakat. Ketika keuangan kita sehat, kita bisa ikut memperkuat perekonomian Indonesia dengan terlibat dalam pasar modal di Indonesia.

when we are stronger, we can help others to become stronger for longer period of time

So, let’s be Smarter Indonesian!

🙂

.dhea

Sensasi Padang Pasir di Kota Hujan

hihi.. akhirnya sempet lagi buat iseng-iseng nyoba tempat makan aneh. Sayangnya udah gak bisa melakukannya di Bandung karena sekarang sudah pindah domisilinya.

Susah deh nyari tempat makan di Bogor yang agak aneh, mayoritas tempat yang enak itu restaurant keluarga dengan konsep dekorasi dan masakan sunda.. soal rasa gak usah ditanya, emang enak-enak. Tapi weekend kemaren akhirnya nemu satu cafe yang mengambil konsep Timur Tengah.

Mid East Cafe Lounge & Shisa, terletak di Jalan Sanca No 8. kalau mau kesana bisa via Jalan Kumbang (belakang McD) sebelum mbah jingkrak belok kanan. dari luar penampilannya gak meyakinkan. lebih mirip rumah remang-remang. ternyata pas masuk… memang remang-remang. konsep interior yang diangkat ya udah pasti timur tengah, di lantai satu ada zona sofa-sofa empuk di dalam ruangan, sedangkan di luar kursi-kursi putih dibawah tenda timur tengah berjajar di sekeliling kolam. Di lantai zona lesehan, dibagi menjadi kubikel-kubikel cozy yang ditutupi tirai-tirai ala cleopatra. halah..

Menu spesialnya seperti nasi briani, nasi kabuli, nasi kabsa, Laham MUgalgal, Chicken Tandori, Araise, dan menu-menu lain yang namanya susah diingat.. Harganya berkisar antara 25rb – 45 rb. rasanya lumayan loh.. coba yuk? 😉

Nasi Mendi Kambing. Berasnya besar-besar, daging kambingnya enak loh, empuk dan gak bau kambing (Rp 39.000)

Continue reading